Umay dan satria adalah pasangan
yang sudah 5 tahun berpacaran. Umay, Wanita yang memiliki wajah cantik natural,
berkulit putih,berbadan langsing dan rambut panjang sepunggung dan berasal dari
keluarga yang pas pasan. Dan juga satria, lelaki berkulit putih memiliki alis
tebal, bibiir yang tipis tubuh yang kekar akibat terlalu banyak bekerja yang
mengutamakan otot. Ia juga berasal dari keluarga yang tidak bisa di bilang miskin dan juga tidak bisa
dibilang kaya.
Sudah banyak sekali asam manis
percintaan yang mereka berdua alami. Sampai pada akhirnya satria pun telah meminang
umay dan tinggal menunngu hari pernikahan mereka. Tentu saja, umay begitu amat
bahagia. Umay tak sabar menunggu datangnya hari pernikahan itu. Karena umay
sangat mencintai satria, begitupun sebaliknya. Di saat umay menanti datangnya hari
yang sakral itu. Umay mendapatkan kabar buruk. Ayahanda umay mengalami
kecalakaan. Telapak kaki kanan ayahnya terluka sangat parah. Dan tentu saja
ayah umay tidak bisa berjalan untuk beberapa bulan yang akan datang hingga luka
nya sembuh benar. Beban keluarga umay semakin terasa. Ayah yang selama ini
menjadi tulang punggung keluarga harus tergeletak di tempat tidur untuk jangka
waktu yang tidak sebentar. Tetapi umay tetap berusaha dan bekerja keras mencari
nafkah untuk makan keluarganya.
Beberapa hari setelah kecelakaan itu
terjadi. Ketika umay pulang sesudah mencari uang, umay melihat ada sebuah mobil
berwarna putih terpakir di perkarangan rumahnya. Terlihat pula di sana ibunya
sedang berbincang bincang dengan seorang lelaki berbadan tinggi dan berkulit
putih, menggunakan jas berwarana hitam, celana bahan berwarna hitam, dengan
dalaman kemeja berwarna biru muda, juga dasi bermotif biru dongker yang membuat
lelaki tersebut terlihat sangat gagah dan mapan.
Masih dalam keadaan hati penuh
tanya. Umay pun menghampiri ibu dan lelaki tersebut.
“ibu... siapakah lelaki ini?”
“perkenalkan saya yusuf, apakah
kamu yang bernama umay? putri dari bapak ryan wijaya wijaksono? sebelumnya saya
sudah minta maaf kepada ibumu, sekarang giliran saya yang meminta maaf
kepadamu. Saya orang yang tidak sengaja waktu itu sudah menyerempet ayahmu,
hingga kaki ayahmu terluka seperti itu dan juga membuat kamu harus banting
tulang seperti ini”
“iyaaa....tidak apa apa, mungkin
ini memang sudah takdir”
“saya ingin menikahimu umay, saya
janji akan memberikan semua yang kamu dan keluargamu butuhkan, sebagai ungkapan
minta maaf saya, tolong terima saya umay, saya tidak ingin hidup dihantui
dengan rasa bersalah seperti ini, mungkin hanya dengan aku menjadi suami mu,
baru aku akan merasa lega.”
“tetapi aku sudah..aku sudah
memiliki kekasih”
“tolong umay kamu pikirkan lagi
matang matang, sekali lagi sungguh aku berjanji akan memenuhi semua apapun yang
kamu dan keluargamu butuhkan”
“baiklah berikan aku waktu, tapi
tetap aku tidak berjanji akan menerimamu”
“baiklah tiga hari cukup kan? Ku
harap kamu menerimaku”
Sepulangnya yusuf dari rumah
umay. Umay sangat bingung. Jalan mana yang harus ia pilih. Lamaran siapa yang
harus ia terima. Satria atau yusuf? Umay
sangat mencintai satria, namun umay berpikir hidup tidak melulu membahas
tentang cinta. Bagaimana jadinya nanti jika ia tetap bersama satria. Bagaimana
jika ia tetap menikah dengan satria lelaki yang hidupnya juga pas pasan yang
tidak jauh beda dengan kehidupan umay, bagaimana kelak kehidupan ayah, ibu dan
adik adik nya. Dan jika ia bersama yusuf, umay berpikir kelak umay pasti hidup
dengan keadaan yang menjadi serba terpenuhi, keadaan yang tidak seperti
sekarang, keadaan dimana ia tidak perlu pusing pusing untuk mencari uang demi
sesuap nasi setiap harinya. Tentu saja yusuf akan membiayai semua kerpeluan
sandang serta pangan umay dan keluarganya nanti. Tapi, apakah bisa ia hidup
dengan seseorang yang tidak ia cintai sama sekali. Bahkan seseorang yang tidak
ia kenal sebelumnya. Umay bahkan tidak tahu bagaimana sifat dan perilaku yusuf
diluaran sana. Semua itu tentu membuat umay semakin bingung. Tiap hari umay tak
henti hentinya berdoa. Umay juga selalu meminta pendapat dari ibu dan ayah nya.
Namun, ayah dan ibunya sudah memberi kewenangan terhadap umay. Kini semua
keputusan ada ditangan umay,keputusan hak untuk memilih jalan mana yang akan
umay pilih.
Mengetahui kekasihnya dilamar
oleh seorang lelaki yang kaya raya. Satria hanya bisa pasrah dan berusaha
merelakan umay. Jika nanti umay memang benar benar lebih memilih lelaki kaya
itu ketimbang dirinya. Ia rela, ia ikhlas, ia berusaha berlapang dada. Asalkan
umay tetap hidup dalam kebahagiaan, meski ia tidak dapat mendampingi umay lagi.
Satria tetap berusaha bahagia melihat umay bahagia dengan lelaki pilihannya.
Tiga hari berlalu, kini waktunya
umay untuk memutuskan jalan mana yang akan ia pilih, keputusan apa yang akan ia
ambil dan lamaran siapa yang akan ia terima. Sengaja satria juga ia undang pada
hari itu bersamaan dengan hadirnya yusuf lelaki kaya raya itu. Dengan hati yang
penuh gemetar. Satria berusaha menyembunyikannya dan tetap mendengarkan
apa yang akan kekasihnya ucapkan itu
kata perkata.
“sebelumnya aku minta maaf. Aku
harap keputusan yang aku ambil ini kelak tidak akan
Membuat salah satu dari kalian
sakit hati. Tolong jadikan ini sebagai pengalaman bagi kita
Masing masing”
Satria
dan yusuf pun mengangguk tanda mengerti.
“yang aku terima lamarannya. Dan yang
akan mendampingi aku untuk hari ini esok dan
Sampai maut menjemputku. Lelaki yang
kupilih untuk menjadi ayah dari anak anakku nanti.
Bismillah ia adalah satria” tak
terasa air mata umay mengalir deras.
Satria
senang sekaligus terharu mendengar jawaban dari kekasihnya itu. Dan yusuf hanya
tersenyum simpul mendengar jawaban dari umay.
“saya berterimakasih kepadamu yusuf.
Saya kagum dengan sikap kamu yang penuh
Tanggung jawab. Bahkan kamu sampai
berani mengambil resiko untuk menikahi saya, yang
Kamu tidak tahu sifat dan perilaku
saya seperti apa. Saya sangat berterimakasih atas sikap
Tanggung jawabmu yang sangat luar
biasa”
“iyaa tidak apa apa umay.. jika itu
yang kamu pilih aku juga merasa lega dan ikut merasa
Bahagia, semoga dia yang kamu pilih
dapat membahagiakan mu umay,
kalau begitu aku pamit pulang
umay”
Setelah kejadian itu, dua bulan
kemudian umay dan satria melangsungkan ijab qobul. Tidak ada acara pesta maupun
hiburan. Hanya ada acara makan makan bersama keluarga besar saja. Satria dan
umay sudah merasa sangat senang.
Setelah menikah umay dan satria bekerja
sangat keras tidak lupa disetiap penghasilan nya selalu mereka sisihkan untuk
menabung. Sampai pada akhirnya mereka dapat membeli tanah 3 hektar dari hasil
tabungannya selama 2 tahun pernikahan. Kemudian tanah itu mereka tanami dengan
bibit kelapa sawit. Dengan luas tanah 3 hektar mereka tiap harinya berkebun
disana. Tanpa ada rasa lelah sedikitpun. Bahkan umay semakin mencintai satria.
Begitu pula sebaliknya. Rasa lelah yang tiap kali muncul ketika berkebun selalu
hilang saat masing masing dari mereka saling memancarkan senyum bahagia. Senyum
yang tiada harganya. Senyum yang tidak dapat di beli oleh apapun. Senyum tulus
dari mereka yang saling mencintai.
5 tahun berkebun dengan keringat
yang sedemikian rupa keluar dari tubuh mereka. Akhirnya perkebunan kelapa sawit
umay dan satria mulai menunjukan hasil. Dan setiap kali panen, keuntungan yang mereka
dapatkan selalu umay tabung dan umay simpan dibank. Satria yang sangat mempercayai
umay. Wanita yang dulu hingga sekarang ia cintai. Ia percayakan untuk mengatur
seluruh keuangan perkebunan kelapa sawit mereka. Tentu saja umay melakukan nya
dengan sangat senang hati dan penuh tanggung jawab.
Setahun kemudian, umay dan satria
mulai menambah tanah baru untuk perluasan kebun sawit mereka. Lalu umay dan satria mulai memperkerjakan warga
sekitar untuk bekerja di perkebunan sawit mereka. Karena umay dan satria tentu
saja sudah tidak sanggup jika harus berkebun hanya berduaan saja. Belum lagi,
umur umay dan satria semakin bertambah tua setiap tahunnya. Tentu tenaga yang
umay dan satria miliki tidak sekuat dulu lagi.
Keberhasilan kebun sawit umay dan
satria tentu tidak bisa diraih begitu saja tanpa adanya kerja keras dan saling
dukung, serta adanya cinta diantara mereka yang selalu menguatkan satu sama
lain ketika mereka mulai lemah. Karena cinta, Cinta yang membuat mereka saling melengkapi. Cinta juga yang
membuat mereka saling bahu membahu untuk meraih hidup yang lebih baik. Hidup
yang tidak seperti dulu. Hidup yang setiap harinya harus memikirkan dari mana
mereka harus mendapatkan uang hanya untuk sesuap nasi.
Di sela sela satria sedang
membantu pegawai nya merawat kebun sawit. Umay melihati satria dari kejauhan.
Ketika satria menoleh ke arah umay. Satria melihat umay sedang senyum senyum
sendiri. Kemudian satria lekas menghampiri umay.
“hey... ko kamu senyum senyum
sendiri bun”
“...........................................”
umay masih tersenyum lalu memeluk satria.
“ih bunda malu sama pegawai yang
lain...”
“tidak apa ayah, biarkan mereka
tahu aku sangat bahagia bisa memiliki mu, biarkan mereka
Juga tahu kalau aku tidak pernah
menyesal karena sudah memilih mu sejak hari itu”
“memilih ku ketimbang yusuf
maksudmu?” tanya satria menggoda umay
“hemmm iya tentu saja” jawab umay
penuh keyakinan.
Ya, kekhawatiran umay waktu itu
salah. Kekhawatiran umay akan tetap hidup pas pas bersama satria ternyata
salah. Umay mungkin lupa. Bahwa tidak ada satupun yang bisa mengalahkan kuatnya
cinta mereka. Cinta umay ke satria dan cinta satria ke umay.
Harta mungkin bisa hilang tanpa
jejak. Tapi cinta, cinta tidak mungkin bisa hilang begitu saja. Karena cinta
terletak dihati manusia. Di suatu bagian terpenting di dalam organ tubuh
manusia. Karena cinta membuat mereka bisa jauh lebih kuat. Karena cinta membuat
mereka jauh lebih bijaksana. Dan karena cinta juga yang mampu membuat mereka
lebih berani. Berani untuk lebih memilih cinta satria daripada harta yusuf. Ya,
Cinta mereka tidak akan kalah dengan harta yusuf yang menjanjikan pada waktu
itu. Harta yusuf yang menggiurkan umay pada waktu itu. Dan harta yusuf yang
sudah menguji seberapa besar cinta umay kepada satria. Dan cinta satria kepada
umay
.
Blog
post ini dibuat dalam rangka mengikuti kompetensi menulis cerpen “Pilih mana:
Cinta Atau Uang?” #KeputusanCerdas yang diselenggarakan oleh www.cekaja.com
dan Nulisbuku.com